Kegiatan ini menghadirkan 4 pembicara yang berasal dari berbagai instansi terkait diantaranya, Ir. Mardianto Manan, MT selaku Ketua Forum DAS Riau, Dosen Faperta Universitas Riau Dr. Ir. Wawan, Dra. Arbaini, MT selaku Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan BLH Provinsi Riau mewakili Instansi Pemerintah dan Kasman AR, S.Pi berasal dari Jikalahari. Yang dihadiri 200an mahasiswa se-Universitas Riau.
Dalam seminar yang berlangsungsetengahhariini, keempat pembicara memaparkan materi berdasarkan sudut pandang background masing-masing.
Ir. Mardianto Manan, MT memaparkan bagaimana perencanaan pembangunan berbasis DAS, sedangkan Dr. Ir. Wawan menyampaikan bagaimana pengelolaan air permukaan di Kota Pekanbaru,Dra. Arbaini, MT menyampaikan peran aninstansi pemerintahan dan juga sedikit menyampaikan informasi mengenai adanya indikasi sungai Indragiri tercemarmerkuri.
Dan pemateriberasaldariJikalahari, Kasman AR, S.Pilebih kepada bagaimana upaya pelestarian hutan untuk mencaga ketersediaan cadangan air.
Setelah keempat pembicara menyampaikan materinya, tibalah saatnya sesi diskusi yang disambut antusias oleh peserta. Dalam sesi pertama dibuka untuk 4 penanya,yang mana lebih mengarahkan pertanyaan mengenai tatakota Pekanbaru terutama permasalahan drainase. Dikarenakan keterbatasan waktu, maka dicukupkan 1 sesidiskusisaja.
Ditemui di selaacara, MenteriLingkungan BEM UNRI KhalikaJaspi menyampaikan kegiatan ini nantinyaakan di akhiri dengan aksi pembuatan biopori di lingkungan Kampus Universitas Riau. Dan jangka panjangnya nanti akan di follow up kembali hasil hari ini. Menanggapi kondisi saat ini, Presiden Mahasiswa Universitas Riau Padli mengatakan bahwa peranan pemerintah dalam menanggulangi permasalahan air di Provinsi Riau ini belum maksimal.
Masalah air di Provinsi Riau ini bukan permasalahan hari ini saja, hal ini telah terjadi sejak tahun-tahun sebelumnya yang sampai saat ini belum teratasi.
Seharusnya yang perlu di lakukan pemerintahya itu, Pertama, pemerintah harus memprioritaskan permasalahan ini karena merupakan permasalahan mendasar yang bersinggungan langsung dengan keberlangsungan hidup masyarakat, pemerintah jangan hanya sekedar melakukan kegiatan-kegiatan pencitraan.
Kedua, Pemerintah Provinsi Riau sebaiknya menerima masukan-masukan dari peneliti, ataupun masyarakat yang mengalaminya langsung bagaimana kondisi air pada saat ini di provinsi Riau.Jangan hanya melihat dari atas saja, namun di bawah tidak tahu persoalannya.
Padli melanjutkan, menyinggung program pemerintah Kota Pekanbaru terutama mengenai penanggulangan banjir yang sering terjadi saat ini sudah ada langkah real dalam pembangunan drainase, namun belum maksimal.Karena banjir tidak terjadi di satu titik saja melainkan di banyak titik. Seharusnya dapat mengatasinya secara menyeluruh.
Dan melihat pembangunan yang begitu pesatnya juga seharusnya memperhatikan dampak-dampaknya terhadap lingkungan sehingga nantinya dapat di cari ataupun diminimalisir dampak terhadap lingkungannya. (alzi)
sumber: http://utusanriau.com/news/detail/14162/2013/03/23/sempena-hari-air-se-dunia,-bem-unri-gelar-seminar#.UhNYitgi4wo
Posting Komentar