BEM UR melakukan kunjungan ke Balai Adat Lembaga
Adat Melayu Riau, Rabu (20/3). Kegiatan ini merupakan salah satu dari program
kerja kementerian Luar Universitas BEM Unri. Tujuan dari kunjungan ini yaitu
mempererat hubungan silaturahmi dengam LAM Riau, menjalin hubungan kerjasama
yang diharapkan bisa berkesinambungan, mengenal struktural dan kondisi LAM Riau
lebih dalam. Selain itu BEM Unri secara khusus mengajukan permohonan pemateri
dari LAM Riau untuk kegiatan yang akan dilaksanakan selanjutnya. Kunjungan ini
disambut langsung oleh Ketua LAM Riau, Datuk Al-Azhar beserta jajaran pengurus
Balai Adat Melayu Riau.
Datuk
Al-Azhar memaparkan struktural LAM Riau terdiri dari Majelis Kelembagaan Adat
dan Dewan Pengurus Harian. Sebagai sebuah lembaga LAM Riau menjunjung simbol
adat melayu berupa Logika, Etika dan Estetika. Lembaga ini memandang definisi
Melayu dari segi budaya jadi masyarakat yang lahir dan dibesarkan di daerah melayu seperti Pekanbaru
merupakan masyarakat melayu walaupun beliau memiliki marga baik dari Sumatera
Utara maupun daerah lainnya.
“Kini
ada sebuah permasalahan yang cukup kompleks dimana budaya melayu mulai terkikis
dengan modernisasi budaya. Masyarakat mulai enggan menggunakan bahasa melayu
dan menjaga kebudayaan melayu seperti rumah adat dan pakaian melayu. Oleh sebab
itu, LAM Riau memiliki target dalam program kerjanya yaitu pertama, penguatan
ciri khas melayu berupa bahasa melayu dan pakaian melayu. Kedua, menyebarluaskan
kearifan lokal. Dan terakhir berupa penegasan hak-hak ulayat atas tanah adat,”
ucap Datuk Al-Azhar
Datuk
Al-Azhar menambahkan sudah menyusun berbagai kegiatan untuk menyokong target
yang akan dicapai . “Untuk target tersebut maka LAM Riau telah melakukan
beberapa kegiatan seperti penyuluhan dan pemberian materi budaya melayu ke
sekolah-sekolah yang ada di Pekanbaru. Dalam waktu dekat juga akan dibuat
kuliah singkat berkaitan dengan budaya melayu dimana materi kuliah singkat
sedang dalam tahap penyusunan. Kuliah singkat ini ditujukan kepada seluruh
mahasiswa di Pekanbaru untuk mengenal lebih dalam mengenal budaya melayu. Bagi
peserta kuliah singkat nantinya akan diberikan sertifikat dan untuk pendaftaran
langsung ke Balai Adat LAM Riau yang akan diinformasikan selanjutnya,”
tuturnya.
Salah
satu peserta kunjungan, Muhammad Aditya menuturkan kunjungan ini bagus sekali,
selain silaturahmi kita juga mendapat informasi akan adanya kuliah singkat
terkait budaya melayu. Adit secara khusus memberikan apresiasi atas sambutan
yang dilakukan oleh LAM Riau dillihat kunjungan ini disambut langsung oleh
Ketua LAM Riau beserta jajaran pengurus inti bahkan ada salah seorang pengurus
inti yang meninggalkan rapatnya sewaktu mengetahui kedatangan mahasiswa.
“Semoga
hubungan kerjasama seperti ini bisa berkelanjutan dan berkesinambungan.
Mudah-mudahan bisa ikut serta juga dalam kuliah singkat yang akan dilaksanakan
agar semakin mengenal budaya melayu walaupun secara pribadi bukanlah asli orang
melayu karena lahir dan dibesarkan di Medan, Sumatera Utara,” ujar Adit (ma)
Posting Komentar